Jumat, 29 Oktober 2010

ANAK DAN DUNIA MAYA

  Salah satu kehawatiran terbesar yang dirasakan para
orangtua terhadap anak-anaknya yang bermain Internet
adalah adanya informasi yang bersifat pornografi.
Informasi tersebut bisa berupa gambar, animasi, video
klip, cerita maupun iklan-iklan. Kehawatiran ini
memang wajar mengingat banyaknya situs dewasa yang
secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan
mempromosikan situsnya. Promosi tersebut kadang-kadang
bahkan lewat banner pada situs-situs umum, semacam
situs layanan e-mail gratis, atau attachment pada
e-mail.

Menyikapi kekawatiran semacam ini, timbul pertanyaan
bagi kita semua, perlukah anak-anak dilarang bermain
Internet sampai pada umur tertentu? Kalau di rumah
sudah dilarang, bagaimana kalau mereka pergi ke warung
Internet? Jawaban untuk pertanyaan ini tergantung pada
kondisi masing-masing keluarga. Pada prinsipnya,
orangtua memang harus mengawasi anak-anak dari
pornografi, tetapi bagaimana cara yang tepat agar
anak-anak mengerti maksud baik orang tua sehingga
mereka dapat menjaga dirinya sendiri. Dan peran orang
tua sangat penting didalam bagaimana cara memberikan
pengertian kepada anak-anak tentang baik/buruk adanya
internet.

  OK sekarang kita bertumpu pada arus globalisasi yang
gak pernah bisa untuk dihindari dan internet merupakan
salah satu dari “media” globalisasi yang tidak susah
untuk dihindari. Masa kanak-kanak bagusnya digunakan
buat belajar (termasuk belajar internet) mengenal
internet, mengeksplorasi dunia maya. Jadi adakalanya
seorang anak dituntut untuk bisa mengerti dan
menggunakan internet, Apabila anak-anak dilarang
berarti kita mencegah sebuah hak yang seharusnyanya
dimiliki oleh tiap individu anak-anak.
Ilmu itu jelas penting, penyalahgunaan itu terjadi
bukan karena internetnya, tap tergantung pada orang
yang memanfaatkan internet tersebut. Untuk mencegah
hal” yg negatif bagi anak”, orang tua cukup menjaga
dan membimbing saat bermain internet. keculi anak
tersebut sudah dianggap dewasa. Diusahakan jangan
sampai ada kesan orang tua terlalu memberi tekanan
saat anak bermain internet, biarkanlah anak kita
berselancar namun kita tetap memantau perkembangan
informasi yang dia dapat dari dunia maya. Bimbinglah
dan arahkan seperlunya pada anak saat mempelajarinya
dengan demikian anak Anda akan semakin proaktif
terhadap perkembangan teknologi.

  Parlemen Eropa pekan lalu mengeluarkan proposal
pembuatan domain baru .kid. Domain baru ini diharapkan
bisa membantu memberi navigasi kepada anak-anak agar
aman mengarungi dunia internet.
Domain .kid akan dikhususkan untuk situs berisi konten
anak-anak. Situs ini secara reguler nantinya akan
dimonitor oleh badan independen. Dengan cara demikian,
diharapkan anak-anak yang mengarungi dunia internet
terjamin keamanannya. Gagasan domain khusus situs anak
ini muncul demi tujuan memberi tingkat keamanan tinggi
kepada anak-anak yang kerap bersentuhan dengan konten
internet berisi kekerasan dan pornografi. Cara lain
yang dipandang perlu dalam mengamankan anak-anak dari
bahaya dampak buruk internet adalah registrasi saat
akses. Saat masuk internet, orang tua akan ditawari
filter yang user friendly yang bisa mengakses 260 juta
situs berkonten pornografi. “Sekarang waktunya,
penyedia jasa internet menawarkan kepada orang tua,
filter otomatis untuk membantu anak-anak,” ujar
pembuat gagasan dari Parlemen Eropa, Marielle de
Sarnez. Wajar jika pergulatan menyelamatkan anak-anak
dari dampak buruk internet makin gencar. Hasil studi
Uni Eropa menunjukkan, satu dari tiga anak yang
berselancar di dunia maya terkena pengaruh konten
kekerasan dan pornografi internet.
Selain uraian diatas, berikut tambahan tips-tips bagi
orangtua yang memiliki anak dengan rasa keingintahuan
yang tinggi

1. Pastikan anak anda harus aman dari hal-hal yang
tidak semestinya mereka terima ketika bermain
internet. Anak-anak jaman sekarang sudah bisa
berdialog dengan orang asing lewat internet. Baik
melalui fasilitas chatting atau instant messaging
seperti Yahoo Messenger. Anda bisa memberi tahu anak
agar jangan mengungkap identitas dengan jujur saat
sedang chatting.
2. Berkomunikasilah secara reguler (jangan cuma
sekali) dengan anak Anda. Berdialoglah di ruang
keluarga. Sesekali bantu mereka mengerjakan PR. Sekali
anda lepas mereka, maka mereka bisa melampiaskan
dengan segala sesuatu hal yang negatif yang ada di
internet.
3. Janganlah menempatkan komputer dikamar anak Anda.
Tempatkanlah di area publik seperti ruang keluarga.
Dengan begitu anda bisa mengontrol jika mereka sedang
bermain internet. Banyak orang tua berpikir, sudah
membantu anaknya dengan memberi mereke komputer dan
koneksi internet. Padahal dampak yang diharapkan bisa
saja terbalik.
4. Pilihkanlah alamat email anak Anda. Nama jika
mereka chatting atau bermain instant messaging. Jangan
beri nama yang seksi karena bisa mengundang orang yang
berniat buruk. Ingat, banyak predator di internet yang
akan membujuk anak-anak dengan nama online seperti:
“remajaseksi2008″ atau “cewekmanis.”


atika n.amalina