Minggu, 21 November 2010

Tentara AS Dilarang Gunakan Foursquare

WASHINGTON - Bagi sebagian orang layanan jejaring sosial berbasis lokasi memang menyenangkan. Namun menurut pihak Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) hal tersebut bukanlah ide yang baik.

Sebuah peringatan yang diposkan ke situs internal Angkatan Udara menyarankan agar pasukan AU AS tidak menggunakan layanan berbasis lokasi seperti Foursquare, Facebook Places, Loopt dan Gowalla dari medan perang.

Laporan Associated Press, Jumat (19/11/2010), menyebutkan bahwa penggunaan ceroboh layanan ini oleh penerbang dapat menghancurkan operasi dan implikasi privasi yang berimbas pada keamanan. Angkatan Udara khawatir, check in di zona perang memungkinkan musuh untuk melacak posisi pasukan AS.

Selain peringatan pasukan secara langsung, Angkatan Udara mengirim pesan ke komandan senior untuk mendapatkan perintah yang tegas.

Tentara Angkatan Darat AS juga berencana untuk memperingatkan prajuritnya tentang check-in pada pekan depan. Tidak jelas apakah Angkatan Darat atau Angkatan Udara memiliki aturan resmi terhadap layanan berbasis lokasi ini.

Bisa dibayangkan godaan untuk check-in di medan perang ini bisa menjadi jalan bagi tentara untuk mengingatkan bahwa mereka mempertaruhkan nyawa dan anggota tubuh di Irak atau Afghanistan.
Selengkapnya...

Rata-Rata Kecepatan Internet di Dunia 1,8 Mbps

TOKYO - Koneksi internet di tiap negara di dunia berbeda-beda. Tapi berdasarkan data Akamai Technologies, rata-rata kecepatan internet di 50 negara di dunia hanya sekira 1,8 Mbps. Kecepatan tersebut merupakan rata-rata kecepatan downlink dan bukan kecepatan uplink. Akamai juga tak memasukkan China dalam survei kecepatan koneksi internet. Demikian dilansir Hufftington Post, Jumat (19/11/2010).

Akamai melaporkan meskipun kecepatan internet tertinggi dipegang oleh Korea Selatan, dengan rata-rata 16,63 Mbps, tapi tetap saja negara-negara Eropa masih mendominasi 20 besar negara dengan koneksi tercepat.

Berikut Daftar negara dengan koneksi internet tercepat:

1. Korea Selatan (16,63 Mbps)
2. Hong Kong (8,57 Mbps)
3. Jepang (8,03 Mbps)
4. Rumania (6,80 Mbps)
5. Belanda (6,50 Mbps)
6. Swedia (5,50 Mbps)
7. Republik Ceko (5,32 Mbps)
8. Belgia (5,26 Mbps)
9. Denmark (5,18 Mbps)
10. Swiss (5,08 Mbps)
11. Kanada (4,73 Mbps)
12. Amerika Serikat (4,60 Mbps)
13. Hungaria (4,45 Mbps)
14. Jerman (4,14 Mbps)
15. Taiwan (4,08 Mbps)
16. Portugal (3,93 Mbps)
17. Inggris (3,93 Mbps)
18. Austria (3,76 Mbps)
19. Perancis (3,36 Mbps) (ugo)
Selengkapnya...

Senin, 15 November 2010

Tidur = Otak Cerdas?

Manusia sangat membutuhkan tidur. Tidur tidak hanya dapat memulihkan kondisi manusia dari stress dan kelelahan, namun penelitian terbaru mengungkapkan bahwa tidur juga bermanfaat untuk mengaktifkan kembali semua koneksi otak, sehingga otak dapat lebih banyak lagi memperlajari berbagai macam hal. Dengan meningkatnya kemampuan otak dalam belajar dan menyerap informasi baru, maka otak akan menjadi lebih cerdas.

Beristirahat dan tidak beraktivitas selama malam hari akan membantu manusia dalam menghasilkan sinap-sinap baru yang berguna untuk menghubungkan kembali sel-sel otak manusia. Para peneliti meyakini bahwa bila sinap pada otak tidak diperbarui, maka otak manusia akan menjadi jenuh sehingga tidak dapat lagi menyerap informasi baru.

Para ahli saraf beranggapan bahwa pembentukan sinap baru tersebut merupakan kunci utama otak dalam menyimpan memori dan informasi. Hal ini tidak dapat terpenuhi bila tanpa istirahat dan tidur yang cukup.
Dr Paul Shaw, seorang ahli saraf dari Washington University School of Medicine di St. Louis, mengatakan bahwa ada banyak alasan mengapa otak tidak mampu memperbanyak dan memperbarui sinap-sinapnya. Mereka mencoba mengamati pola pembentukan sinap otak lalat selama menerima informasi, dimana lalat memiliki banyak kesamaan dengan manusia dalam hal pola tidurnya. Contohnya, apabila manusia kurang tidur selama satu hari, maka tubuh manusia akan coba meminta kekurangan tersebut dengan tidur lebih banyak lagi pada hari berikutnya. Ternyata hal yang sama juga terjadi pada lalat.

Penelitian juga mengidentifikasi terdapat tiga gen penting yang berhubungan antara belajar (menyerap informasi) dengan kebutuhan tidur. Dibutuhkan jumlah waktu tidur yang cukup agar dapat menyerap informasi lebih banyak lagi.

Dr Shaw juga berencara untuk meneliti lagi tentang hubungan antara memori dengan tidur. Lebih lanjut sebagaimana yang dikutip dalam Telegraph online, Shaw mengatakan “Saat ini banyak orang yang mencemaskan masalah pekerjaan dan ekonomi, namun tidak sedikit dari mereka yang tidak merasa khawatir bila kekurangn tidur. Namun dari hasil peneltian ini, diharapkan manusia lebih mengerti tentang manfaat tidur bagi otak manusia. “Dengan tidur yang cukup, otak akan menjadi lebih tajam, dan ini juga akan meningkatkan peluang Anda untuk mempertahankan pekerjaan dan masalah ekonomi yang selama ini selalu dicemaskan”, ujar Shaw dalam menjelaskan hasil penelitiannya.
sumber:(http://informasitips.com/tidur-membuat-otak-lebih-cerdas)
Selengkapnya...